I.
PENDAHULUAN
Hemolisis adalah pecahnya membran eritrosit, sehingga hemoglobin bebas kedalam medium sekelilingnya (plasma). Kerusakan membran eritrosit dapat disebabkan oleh antara lain penambahan larutan hipotonis, hipertonis kedalam darah, penurunan tekanan permukaan membran eritrosit, zat/unsur kimia tertentu, pemanasan dan pendinginan, rapuh karena ketuaan dalam sirkulasi darah dll. Apabila medium di sekitar eritrosit menjadi hipotonis (karena penambahan larutan NaCl hipotonis) medium tersebut (plasma dan lrt. NaCl) akan masuk ke dalam eritrosit melalui membran yang bersifat semipermiabel dan menyebabkan sel eritrosit menggembung. Bila membran tidak kuat lagi menahan tekanan yang ada di dalam sel eritrosit itu sendiri, maka sel akan pecah, akibatnya hemoglobin akan bebas ke dalam medium sekelilingnya. Sebaliknya bila eritrosi berada pada medium yang hipertonis, maka cairan eritrosit akan keluar menuju ke medium luar eritrosit (plasma), akibatnya eritrosit akan keriput (krenasi). Keriput ini dapat dikembalikan dengan cara menambahkan cairan isotonis ke dalam medium luar eritrosit (plasma).
Maksud dan tujuan
- Untuk mempelajari proses hemolisis dan keriput pada membran eritrosit.
- Mempelajari dan mengetahui ketahanan membran eritrosit terhadap penurunan tekanan osmosis plasma (Erythrocyte Fragility Test = Tes Fragilitas Eritrosit)
II. Materi dan metode
Alat dan bahan :
• Darah sapi dan antikoagulans
• NaCl fisiologis
• Lrt. NaCl 5%; 3%.
• Gelas arloji
• Lrt. Ureum 1.8% dalam NaCl 0.9%
• Lrt. Ureum 1.8% dalam aquades • Spuit atau pipet
• Kaca benda (obyec glass) dan penutup (cover glass
• Mikroskop
• Natrium sitrat 3.8%
• Tabung reaksi dan raknya
Metode :
- hemolisis : pengamatan secara makroskopis dan mikroskopis
- fragilitas : tekanan osmosis tegangan muka dinding eritrosit
III. Tata kerja
a. Tekanan osmotik eritrosit (test fragilitas)
1. Mengambi 6 buah tabung reaksi yang bersih dan memberi tanda nomor 1 sampai 6
2. Ke dalam tabung tersebut berturut (dari no. 1-6) dimasukkan larutan NaCl 5% sebanyak 0.8; 0,7; 0.6; 0.5; 0.4; dan 0.3 ml menggunakan pipet hisap kap. 1 ml.
3. Kemudian pada tiap tabung tsb. (1-6) ditambahkan aquades 4.2; 4.3; 4.4; 4.5; 4.6; dan 4.7 ml menggunakan pipet hisap kap. 5 ml,.sehingga sekarang volume larutan dalam tiap tabung masing-masing menjadi 5 ml. Diaduk (dibolak-balik) hingga campur dengan baik. Ditaruh pada rak tabung.
4. Menghitung kadar NaCl dalam tiap tabung.
5. Meneteskan darah sapi sebanyak 5 tetes ke dalam setiap tabung (menggunakan pipet kap. 1 ml atau pipet dropping). Dicampur (bolak-balik) hingga homogen, ditaruh pada rak (dijaga jangan sampai terjadi goncangan pada tabung).
6. Setelah 1 jam, mengamati pada lapis atas di setiap tabung. Dari tabung no. 1 lrt. Tampak 2 lapis, dimana lapis atas berwarna jernih (ini berarti darah tidak mengalami pecah membran/tidak hemolisis). Selanjutnya diamati pada tabung manakah yang lapis atas mulai berwarna merah (disinilah mulai terjadinya pecah membran = titik fragilitas eritrosit). Pada tabung no. 6 terjadi hemolisis total yang ditandai warna merah transparan pada senua bagian.
7. Menentukan tabung mana (no. berapa = kadar berapa) terjadinya fragilitas eritrosit.
b. Hemolisis dan keriput.
1. Mengambil 3 tabung reaksi dan diberi label A, B, dan C, lalu masing-masing dituangi 1 ml darah sapi, kemudian ditambahkan pada tabung B : 3 ml NaCl 3 %; C 3 ml aquades,dibolak-balik hingga campur rata (diperhatikan warna darah sekarang), dan tabung A dibiarkan sebagai kontrol.
2. Menuangkan dari tabung A, B, dan C masing-masing 1 ml. ke dalam 3 buah gelas arloji, ditaruh di atas benda hitam (diperhatikan pada gelas arloji mana yang benda hitam tadi tampak). Sekarang ditaruh diatas benda putih (kertas yang ada tulisannya), diperhatikan gelas arloji mana yang tulisannya bisa dibaca.
3. Mengambil masing-masing setetes contoh darah dengan lidi dari gelas arloji tadi di atas gelas benda dan ditutup dengan gelas cover. Dilihat di bawah mikroskop dengan pembesaran 400X, dilihat (tidak ada eritrosit, keriput, dan atau terlihat normal, dan gambar).
4. Mengambil darah dari tabung B 1 ml ditaruh di tabung reaksi yang baru (kosong), ditambah dengan aquades 3 ml campurlah. Juga diambil darah dari tabung C, ditaruh pada tubung kosong1 ml, ditambah 3 ml NaCi 3%, dicampur dengan baik. Mengerjakan kembali pemeriksaan seperti pada no. 2 dan 3 (diatas benda hitam dan putih).
5. Menyediakan 2 tabung reaksi beri label D dan E, masing-masing 1 ml darah sapi, lalu tabung D ditambahkan 3 ml larutan ureum 1.6% dalam aquades dan tabung E ditambah 3 ml larutan ureum 1.6% dalam NaCl 0.9%.
6. Mengerjakan pemeriksaan seperti no. 2 dan 3 di atas.
IV. Hasil Pengamatan
Tes Fragilitas
NO Kadar NaCl Pengamatan makroskopis Pengamatan makroskopis
1 0.8
2 0.7
3 0.6
4 0.5
5 0.4
6 0.3
Hemolisis dan keriput
Tabung Perlakuan Alas hitam/putih Bentuk sel (Mikroskopis) Keterangan
A 1 cc darah + -
B 1 cc darah + 3 cc NaCl 3% + -
1 cc (1 cc darah + 3 cc NaCl) + 3 cc aquades + -
C 1 cc darah + 3 cc aquades + -
1 cc (1 cc darah + 3 cc aquades) + 3 cc NaCl 3% + -
D 1 cc darah + 3 cc ureum 1.8% dlm.aquades + -
E 1 cc darah + 3 cc Ureum 1.8% dlm. NaCl 0.9% + -
Keterangan : + kelihatan, dan – tidak kelihatan
IV. BAHASAN
. Bahaslah bila terjadi perbedaan baik dengan teori maupun dengan hasil kelompok lain, bila hasil sesuai dengan teori, utarakan faktor-faktor apa saja yang sekiranya dapat mempengaruhi hasil praktikum (mis. dari segi teknis, maupun mungkin dari segi alat dan bahan)
V. SIMPULAN
Simpulkan hasil praktikum saudara, bila prak. hanya pembuktian maka hasil prak. dapat dipakai sbg. simpulan, tetapi bila dalam prak. memberikan perlakuan, maka hasil bukan merupakan simpulan.
KEPUSTAKAAN
Cara menulis : Nama pengarang, (tahun buku). Judul buku. Penerbit
Contoh :
1. Swenson, MJ (1970). Duke’s Physiology of Domestik Animal. 8th ed. Comstock Pub. N Y
2. Dthier VG and Eliot S (1970). Animal Behavior. 3Rd ed. Foundations of Modern Biology Series. Prentice-Hall, Inc. New Jersey
3. Vermon B Mountcastle (1968). Medical Physiology 12th ed. The CV Mosby Company, aint Lonis.
Hemolisis
Monday, April 5, 2010Posted by Fredi wibowo at Monday, April 05, 2010
Labels: Mata Kuliah
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comments:
ngopi yaaa.. ;)
>>
Post a Comment