PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA Moslem.Blog: PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

Friday, December 4, 2009

I. ABSTRAK
Kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap susu sapi kian meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini dapat dimaklumi dengan tingginya angka kelahiran bayi dan program pemerintah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia melalui pemenuhan kebutuhan gizi. Namun peningkatan kebutuhan konsumen belum bisa diimbangi dengan peningkatan produksi susu sapi perah. Oleh karena itu perlu dikembangkan suatu cara bagaimana agar ternak sapi perah menjadi lebih produktif menghasilkan susu tanpa mengurangi kualitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian daun katuk pada ternak sapi perah untuk meningkatkan produksi dan kualitas susu yang dihasilkan. Peningkatan produksi ASI pada ibu menyusui telah terbukti setelah mengonsumsi jamu daun katuk, tradisi ini pun sudah terjadi secara turun- temurun dan sangat diyakini keampuhannya , oleh karena itu melalui penelitian ini akan dibuktikan apakah hal yang sama akan terjadi pada sapi perah yang mengonsumsi daun katuk. Para peternak tentu akan diuntungkan jika peningkatan produksi susu ini benar- benar bisa berhasil karena dapat meningkatkan taraf perekonomiannya, diharapkan pula dapat mencukupi kebutuhan konsumen terhadap susu sapi, dan berimbas pada kestabilan harga susu di pasaran sehingga daya beli masyarakat menjadi tinggi. Demikian gambaran pentingnya penelitian efek daun katuk bagi sapi perah ini untuk mendapat perhatian, melihat besarnya manfaat yang diperoleh.








I. PENDAHULUAN
Bukan rahasia lagi bagi masyarakat terutama ibu- ibu menyusui bahwa daun katuk (Sauropus androgynus) menjadi rujukan untuk meningkatkan produksi ASI ( Air Susu Ibu ). Keampuhan daun dengan kandungan klorofil yang tinggi ini pun tidak diragukan lagi mengingat masih eksisnya penggunaan serta pembuatan jamu berbahan dasar daun katuk. Saat ini daun katuk masih diproduksi sebagai sediaan fitofarmaka untuk melancarkan ASI. Sepuluh sediaan fitofarmaka daun katuk sebagai pelancar ASI telah beredar di Indonesia berdasarkan data pada tahun 2000. Tidak hanya untuk meningkatkan produksi ASI, daun katuk juga dipercaya sebagai obat untuk demam, bisul, borok dan darah kotor. Tanaman dengan banyak khasiat ini termasuk dalam family Euphorbiaceae, terdapat di berbagai daerah di Indonesia dan tumbuh di dataran dengan ketinggian 0-2100 m di atas permukaan laut. Perbanyakan tanaman ini dilakukan dengan stek dari batang yang sudah berkayu sehingga mudah dikembangbiakkan. Hasil penelitian GCMS pada ekstrak heksana menunjukkan adanya senyawa alifatik pada tanaman ini. Kandungan daun katuk meliputi protein, lemak, kalsium, fosfor, besi, vitamin A, B dan C, pirolidinon, dan metal piroglutamat serta p-dodesilfenol sebagai komponen minor. Tiga peneliti menyatakan infus daun katuk dapat meningkatkan produksi air susu pada mencit karena dapat meningkatkan jumlah asini tiap lobulus kelenjar susunya, sedangkan konsumsi sayur katuk oleh ibu menyusui dapat memperlama waktu menyusui bayi perempuan secara nyata dan untuk bayi pria hanya meningkatkan frekuensi dan lama menyusui. Pengaruh ini diduga berdasarkan efek hormonal dari kandungan kimia sterol yang bersifat estrogenik. Dengan memperhatikan fakta tersebut tersebut terbuka peluang bagaimana manfaat daun katuk untuk meningkatkan produksi ASI diterapkan pada ternak sapi perah. mengingat masih rendahnya produksi susu sapi Indonesia dibandingkan Negara- Negara lain. Akibat keterbatasan produksi ini pula Indonesia masih harus mengimpor 70% susu untuk kebutuhan IPS (industry pengolahan susu) dari Selandia Baru dan Australia karena Indonesia hanya mampu memenuhi 30% saja kebutuhan susu untuk IPS. Dengan adanya penelitian pengaruh konsumsi daun katuk bagi sapi perah diharapkan dapat menjadi altenatif saat ini dan di masa mendatang untuk meningkatkan produksi susu sapi disamping dengan menambah populasi ternak sapi.



2.1 RUMUSAN MASALAH
Saat ini para peternak kambing perah meningkatkan produksi susunya hanya dengan cara menambah populasi ternak mereka. Padahal dengan menambah populasi ternak, mereka akan menghadapi beberapa masalah sebagai berikut :
1. Menambah biaya pengeluaran ( modal ) karena pembelian ternak.
2. Manambah lahan untuk pemeliharaan ternak
3. Kesulitan dalam pemeliharaan dan pengontrolan ternak karena jumlahnya yang semakin banyak.
4. Menambah biaya pemeliharaan ternak.
2.2 TUJUAN PROGRAM
Dengan penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi langsung kepada masyarakat khususnya para peternak kambing perah dengan cara meningkatkan produksi susu mereka tanpa memerlukan tambahan biaya yang ralatif besar sehingga berdampak baik kepada produsen, konsumen dan Negara pada umumnya.
2.3 LUARAN YANG DIHARAPKAN
Para peternak mengetahui dan memahami cara meningkatkan produksi susu kambing dengan memanfaatkan daun katuk yang relatif murah dan mudah.
2.4 KEGUNAAN PROGRAM
Menjadi panutan bagi para peternak dalam rangka peningkatan produksi susu kambing dan membuka ruang berpikir para peneliti lainnya akan dampak yang terjadi akibat dilaksanakannya program penelitian ini.



II. GAMBARAN UMUM
Para peternak kambing perah saat ini hanya berorientasi pada penambahan populasi untuk meningkatkan produksi susu, dengan terbatasnya pola pikir para peternak ini berdampak pada statisnya angka rata- rata produksi susu tanpa ada peningkatan yang signifikan. Merekapun seakan acuh tak acuh terhadap keadaan ini. Padahal susu, praktis merupakan bahan pemenuh gizi yang bermanfaat untuk tubuh.

III. METODE PELAKSANAAN PROGRAM
3.1 Sasaran Kegiatan
Dengan kegiatan PKMP ini diharapkan mencapai target yang diprogramkan yaitu :
1. Membantu peternak yang mengalami kesulitan untuk meningkatkan produksi susu ternak mereka..
2. Menciptakan kehidupan yang harmonis antara masyarakat dan para civitas universitas dengan adanya manfaat timbale balik antara kedua pihak..
3.2 Waktu dan tempat Kegiatan
Kegiatan ini direncanakan dilakukan di daerah Bali untuk memotivasi para peternak lain memelihara ternak yang sama.dalam jangka waktu penelitian satu bulan.
3.3 Pelaksanaan
Penelitian ini dilakukan dengan cara membandingkan produksi susu antara kambing yang diberikan konsumsi daun katuk dan kambing yang tidak diperlakukan hal yang sama.
3.4 Jadwal Kegiatan
PKMP ini direncanakan akan dilaksanakan segera setelah pengumuman PKMP yang lolos seleksi. Jadwal kegiatan terlampir.

IV. BIAYA
NO BAHAN JUMLAH HARGA (Rp)
1 Kambing 3 Ekor 7,500,000,-
2 Daun Katuk 1 Karung 50,000,-
3 Kompor Minyak 2 Buah 60,000,-
4 Minyak Tanah 5 Liter 50,000,-
5 Transportasi 300,000,-
6 Kertas HVS A4 1 Rim 50,000,-
7 Alat Tulis 20,000,-
8 Rumput 15 Karung 750,000,-
9 Dokumentasi 10,000,-
10 Konsumsi 250,000,-
JUMLAH 9,240,000,-














V. LAMPIRAN
IDENTITAS PELAKSANA
1. Ketua Pelaksana
Nama Lengkap : A. Azhary Azmy
NIM : 0909005068
Fakultas/ Jurusan : Kedokteran Hewan

2. Anggota Pelaksana
Nama Lengkap : Melkias Oagay
NIM : 0909005114
Fakultas/ Jurusan : Kedokteran Hewan

3. Nama Lengkap : Ribka Elokpere
NIM : 0909005115
Fakultas/ Jurusan : Kedokteran Hewan



0 comments:

Post a Comment