volume molar gas Moslem.Blog: volume molar gas

volume molar gas

Wednesday, November 25, 2009

I. TUJUAN :
Menentukan volume relatif dari zat dalam wujud yang berbeda

II. DASAR TEORI :
Benda-benda di alam raya ini dapat digolongkan menjadi tiga golongan, diantaranya:
a. Zat padat
b. Zat cair
c. gas
Gas dapat dimampatkan dalam tempat tertutup, tetapi kalau dia dimasukkan kedalam tempat yang lebih besar dari volume semula, dia dapat mengisi temapt itu secra merata. Dimana gas mempunyai sifat-sifat khusus antara lain:
a. Peka terhadap perubahan temperature
b. Peka terhadap perubahan tekanan
Zat cair dan zat padat mempunyai sifat yang berlainan dengan gas dimana zat cair dan zat padat tidak peka terhadap perubahan tekanan dan sedikit sekali mempunyai kemampuan untuk mengisi temapt secara merata.
Gas melakukan tekanan pada permukaan apapun ketika saling bersentuhan, karena molekul – molekul gas senantiasa dalam keadaan bergerak. Atmosfer yang mengelilingi bumi adalah campuran dari berbagai gas. Tekanan atmosferb (atmospheric preasure) adalah tekanan yang diberikan oleh atmosfer bumi. Nilai sesungguhnya dari tekanan atmosfer tergantung pada letak, suhu, dan reaksi cuaca. Barometer merupakan alat yang paling lazim digunakan untuk mengukur tekanan atmosfer. Definisi mula – mula dari standar atmosfer sama dengan tekanan yang dilakukan kolom air raksa setinggi 760 mmHg pada permukaan air laut dan pada temperature 00C.
1 atm = 760 mmHg
Satuan Internasional (SI) tekanan adalah Pascal (Pa) didefinisikan 1 newton (satuan Internasional untuk gaya) per meter persegi.
1 Pa = 1 N / m2
Definisi standar dalam istilah Pascal 1 atm = 101,325 Pa = 101,329 kPa
Robert Boyle menyelidiki perubahan volume suatu gas pada temparatur tetap dengan tekanan yang berubah-ubah. Dari hasil penyelidikan didapatkan bahwa pada temperature tetap, volume gas akan berubah kalau tekanannya diubah. Dari ketentuan diatas maka dapat dijabarkan dalam persamaan berikut:
= atau = = K (konstan)
Berlainan dengan Boyle maka Charles menyelidiki sifat-sifat gas pada tekanan tetap. Dari hasil-hasil penyelidikannya didapatkan bahwa perbandingan volume gas sesuai dengan perbandingan temperature absolutnya. Bila ketentuan tersebut dijabarkan akan didapatkan persamaan:
1. Pada tekanan (P) dibuat tetap
= atau V1 : T2 = V2 . T1 = K’ (konstan)

= atau P1 : T2 = P2 . T1 = K’ (konstan)

2. Pada Volume (V) dibuat tetap
Yang dimaksud dengan T adalah temperature absolute derajat Kelvin (K). selanjutnya Avogadro menyatakan bahwa gas yang mempunyai volume, tekanan dan temperature yang sama akan berisi jumlah mode yang sama pula.
Dari hukum Avogadro tersebut, dinyatakan bahwa pada temperature dan tekanan yang sama setiap 1 mole gas akan mempunyai volume yang sama. Artinya kalau mole dipakai sebagai satuan kwantitas gas, maka 1 mole setiap gas akan mempunyai persamaan ;

= R atau P.V = R.T

Dalam persamaan ini V adalah volume 1 mole gas. Bila banyaknya mole gas n (≠ 1 mole) dimasukkan dalam persamaan maka persamaan gas akan menjadi:
P.V = n.R.T
Dimana V menyatakan volume dari n mole gas.


III. ALAT DAN BAHAN :
a. Alat-alat
 Gelas ukur
 Ember
 Neraca analitik
 Termometer
 Barometer
b. Bahan-bahan
 Air
 Butana cair (korek api yang bahan bakarnya dari Butana)

IV. LANGKAH KERJA :
1. Siapkan korek api yang bahan bakarnya butane dan dindingnya tebus cahaya. Kemudian timbang korek api tersebut dan perkiraan volum,e dari cairan butane dalam korek api tersebut.




2. Letakkan gelas ukur yang berisi penuh air terbalik diatas ember yang berisi air. Gelas ukur ini nantinya akan berfungsi sebagai alat penampung gas. Siapkan pula sedikitnya 2 gelas ukur lain yang penuh air.



3. Bukalah klep dari korek api dan ikat dengan pipet karet agar klep terbuka terus. Cepat-cepat letakkan korek api tersebut dibawah alat penampung agar gas gas yang dibebaskan tertampung.



4. Bila alat penampung telah penuh tandai dan catat, kemudian diganti dengan alat penampung yang lain. Lanjutkan mengumpulkan gas yang dibebaskan sampai korek api terebut hampir kosong.



5. Tutuplah kembali klep dari korek api tersebut. Catat semua gas butane yang dikumpulkan.



6. Timbanglah kembali korek api tersebut dan perkirakan volume dari cairan butane yang berubah menjadi gas.



7. Hitunglah perbandingan dari volume gas butane dengan volume cairan butane yang massanya sama.

IV. HASIL PENGAMATAN :
• Massa korek gas :
a. Sebelum gasnya dikeluarkan : 15,98 gram
b. Sesudah gasnya dikeluarkan : 15,48 gram
• Berat zat : massa (sebelum – sesudah)
= (15,98 – 15,48) gram = 0,5 gram
• Perkiraan volume korek api sebelum gas dikeluarkan : 3 ml
• Perkiraan volume korek api yang habis : 1,5 ml
• Volume gas : 250 ml
• Volume cairan : 1,5 ml


V. PEMBAHASAN :
Pada praktikum ke V ini yaitu tentang volume molar gas yang bertujuan untuk menentukan volume relatif dari zat dalam wujud yang berbeda, digunakan butane cair, yang di dapat dari korek gas yang bahan bakarnya dari butana. Wujud dari butana yang digunakan adalah : berwujud cair, berwarna bening dan biasanya digunakan untuk bahan bakar diantaranya pengisian tabung gas LPG dan pengisian korek gas.
Jika dilihat dari rumus molekul butana adalah C4H10 yaitu :
= Ar ( C ) . 4 + Ar ( H ) . 10
= (12 . 4) + (1.10)
= 48 + 10
= 58 gram/ mol
Tetapi melalui perhitungan hasil percobaan ini diperoleh Mr butana sebesar , (dengan harga T = 300C) :
Diketahui : m = 15,98 – 15, 48 = 0,5 gram
V = 250 ml = 0,25 liter
P = 1 atm
R = 0,082 liter . atm / mol . K
T = 30 + 273 = 3030K
Ditanya : Mr Butana?
P.V = n . R . T
1atm x 0,25 liter = (0,5 gram : Mr) . 0, 082 liter atm / mol K . 303 K
Mr = 12,423 : 0,25 = 49,692 gram / mol.
Adanya perbedaan nilai Mr yang diperoleh antara teori dengan Mr hasil perhitungan, mungkin karena adanya beberapa factor yang mempengaruhi diantaranya adalah :
a. Perkiraan volume yang kurang mendekati hasilnya
b. Neraca penimbangan yang kurang mendekati hasil maksimal
c. Saat penimbangan kembali, masih terdapat air pada korek gas
d. Klep dari korek gas tidak diikat dengan pipa karet, sehingga kadang – kadang tertutup sebentar karena tangan praktikan kelelehan memegang klep korek gas.
VI. PERTANYAAN :
1. Hitunglah perbandingan volume cairan dengan volume gas :
Jawab :
Vcairan = V gas
1,5 ml = 250 ml

2. Gas yang keluar dari sumber gas ditampung sebanyak 1,30 liter. Berat gas tersebut adalah 2,9 gr. Bila suhu dan tekanan pada kondisi tersebut adalah 27 dan 72 cmHg. Hitunglah massa 1 mol gas tersebut.
Jawab :
Diketahui : V = 1,3 liter
m = 2,9 gram
T = 27 + 273 = 300 K
P = 72 cmHg = 720 mmHg : 760 mmHg = 0,95 atm
R = 0,082 liter atm / mol K
Ditanya : Mr ……..?
P.V = n . R . T

Mr = m . R . T
P. V
Mr = 2,9 gram . 0,082 liter atm / mol K . 300 K
0,95 atm . 1,3 liter
Mr = 57,765 gram / mol. = 58 gram / mol.

VII. KESIMPULAN :
1. Berdasarkan fisiknya zat dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu : padat, cair dan gas
2. Sifat – sifat fisik gas antara lain :
a. Gas mempunyai volume dan bentuk menyerupai wadahnya
b. Gas dapat dimampatkan
c. Jarak antara partikel gas sangat berjauhan
d. Gas peka terhadap perubahan temperatur dan tekanan
e. Gas memiliki tekanan yang sama dalam segala arah
f. Gas bila didinginkan akan mengembun
g. Partikel gas yang bergerak memiliki Ek
3. Persamaan umum dari gas dapat dinyatakan dalam berbagai hukum, antara lain :
a. Hukum Boyle : pada suhu yang tekanan konstan volume gas berbanding terbalik dengan tekanan.
b. Hukum Charles : pada tekanan yang tetap volume gas berbanding lurus dengan suhu mutlaknya.
c. Hukum Gay Lussac : pada volume yang tetap tekanan berbanding lurus dengan suhunya.
d. Hukum Avogadro : pada suhu dan tekanan yang tetap, gas yang bervolume sama mengandung jumlah mol yang sama.

VIII. DAFTAR PUSTAKA :
• Tim laboratorium Kimia Dasar.2007.Penuntun Praktikum Kimia Dasar I. Jurusan Kimia FMIPA, Universitas Udayana : Bukit Jimbaran, Bali
• www.google.com











0 comments:

Post a Comment