BERAT JENIS Moslem.Blog: BERAT JENIS

BERAT JENIS

Sunday, November 22, 2009

I. TUJUAN
1. Menentukan berat jenis zat padat yang berbentuk balok.
2. Menentukan berat jenis zat padat yang tidak beraturan.
3. Menentukan berat jenis zat cair dengan gelas ukur dengan neraca teknis.
4. Menentukan berat jenis zat cair dengan piknometer.
5. Menentukan berat jenis zat cair dengan menggunakan Neraca Morth.
6. Mengenal dan belajar mempergunakan alat-alat yang bersangkutan.


II. DASAR TEORI

Massa jenis atau berat jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya. Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi dengan total volumenya. Sebuah benda memiliki massa jenis lebih tinggi (misalnya besi ) akan memiliki volume yang lebih rendah dari pada benda bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih rendah (misalnya air). Satuan SI massa jenis adalah kilogram per meter kubik (kg/m3).
Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat. Setiap zat padat memiliki massa jenis yang berbeda. Dan suatu zat berapapun massanya, volumenya akan memiliki massa jenis yang sama.

Dengan : ρ adalah massa jenis
m adalah massa
v adalah volume

Satuan massa jenis dalam CGS (centi-gram-sekon) adalah geram percentimeter kubik (g/cm3) 1 g/cm3 = 1000 kg/m3. Massa jenis air murni adalah 1 g/cm3 atau sama dengan 1000 kg/m3 .

Bobot jenis merupakan suatu jenis karakteristik yang digunakan dalam pengujian identitas dan kemurnian bahan oat dan bahan pembantu khusunya sifat cairan dan zat yang berjenis malam. Penentuan berat jenis dilakukan dengan piknometer, aerometer, timbangan hidrostatik(timbangan Morh-Westpal) dan cara manometrik.

Penggunaan Berat Jenis.

Berat jenis dapat digunakan dalam berbagai hal untuk menentukan suatu zat antara lain:
• Menentukan kemurnian suatu zat.
• Mengenal keaadaan zat.
• Menunjukan kepekaan larutan.

Selain karena angkanya yang mudah diingat dan mudah dipakai untuk menghitung massa jenis air dipakai perbandingan untuk rumus ke-2 menghitung massa jenis atau dinamakan massa jenis relative. Rumus massa jenis relative = massa bahan / massa air yang volumenya sama.
Dalam beberapa khasus massa jenis dinyatakan sebagai specific gravity atau massa jenis relatif. Umumnya digunakan untuk menyatakan massa jenis beberapa zat seperti air dan udara. Zat cair memiliki sifat-sifat yang unik berbeda dengan jenis zat cair yang lain. Dibawah ini merupakan penjelasan dasar mengenai hukum Archimedes pada pelajaran fisika.

Bunyi Hukum Archimedes

Benda yang dicelupkan atau dimasukan sebagian atau seluruhnya kedalam suatu cairan akan mendapatkan gaya keatas sebesar zat cair yang yang didesak oleh benda yang dicelupkan atau dimasukan tadi.


Air termasuk salah satu zat cair, beberapa benda padat jika dimasukan kedalam air akan mengalami peristiwa yang berbeda-beda, diantaranya:

a. Tenggelam.
Benda dikatakan tenggelam jika benda tersebut turun sampai ke dasar air karena berat jenis benda lebih besar dari berat jenis air. Seperti batu,besi dan tanah.
b. Terapung.
Benda dikatakan terapung jika benda itu berada diatas permukaan air karena berat jenis lebih kecil daripada berat jenis air. Seperti gabus,kayu, kapal laut.
c. Melayang
Benda dikatakan melayang. Jika benda itu berada diantara permukaan dan dasar air karena berat jenis benda sama dengan berat jenis air. Seperti kapal selam, penyelam dan telur ayam yang melayang dalam air garam.


III. ALAT DAN BAHAN
1. Neraca Teknis
2. Neraca mohr
3. Piknometer
4. Anak Timbangan
5. Air Suling
6. Zat padat dan zat cair yang akan ditentukan
7. Gelas dan bangku
8. Jangka sorong




IV. CARA KERJA
A. menentukan Berat Jenis Zat Padat Berbentuk Balok
1. Ukur tebal benda dengan micrometer skrup atau jangka sorong
2. Ukur panjang dan lebar benda dengan jangka sorong
3. Timbang benda dengan neraca teknis

B. Menentukan Berat Jenis Zat Cair dengan Gelas Ukur dan Neraca
1. Timbang gelas dalam keadaan kosong
2. Isi gelas ukur dengan air sebanyak 300 ml
3. Timbang gelas ukur setelah diisi zat cair

Rumus matematis:
C. Menentukan Berat Jenis Zat Padat Tidak Beraturan
1. Gantungkan benda tersebut peda neraca dan tentukan beratnya
2. Dalam keadaan tergantung seperti diatas, masukan benda itu dalam air suling dan tentukan berat benda dalam air.
3. Ukur dan catat suhu air suling yang sedang dipergunakan dalam percobaan ini
4. Dari hasil 1 dan 2 dapat ditentukan volume benda

Rumus matematis:








VIII. PEMBAHASAN

Percobaan kali ini yaitu berat jenis zat padat dan zat cair yang memerlukan ketelitian yang sangat tinggi. Dimana kesalahan dalam pengukuran, pengamatan, mencatat mempunyai peran yang sangat penting dalam menentukan hasil percobaan berat jenis zat padat dan zat cair.
Berat jenis adalah perbnadingan relative anatara massa jenis sebuah zat dengan massa jenis air murni. Air murni bernassa jenis 1 g/cm3 atau 1000 kg/m3.
Jika zat bersentuhan dengan udara atau zat lainnya, maka gaya tarik-menarik antara molekul tidak sibang lagi dan menyebabkan molekul-molekul pada permukaan zat cair melakukan kerja untuk tetap membentuk permukaan zat cair. Kerja yang dilakukan oleh molekul-molekul pada permukaan zat cair tersebut dinamakan tegangan permukaan(σ). Tegangan permukaan hanya bekerja pada bidang permukaan dan besarnya sama disemua titik.
Selain itu dalam pratikum ini terdapat mungkin perbedaan yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti: ketidak telitian dalam penggunaan alat, ketidak telitian dalam pembacaan skala, pencatatan waktu yang tidak tepat, permukaan penghntar yang tidak rata, kesalahan dalam perhitungan dan lainnya.


IX. KESIMPULAN

Dari percobaan ini dapat simpilkan seperti dibawah :
• Massa jenis atau berat jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda
• Semakin tinggi massa jenis suatu benda maka semakin besar pula massa setiap volumenya.
• Satuan massa jenis dalam CGS(Centi-Gram-sekon adalah gram percentimeter kubik(g/cm3))
• Rumus umum massa jenis
• Bunyi hukum Archimedes yaitu benda yang dicelupkan atau dimasukan sebagian atau seluruhnya kedalam suatu cairan akan mendapat gaya keatas sebesar zat cair yang didesak oleh benda yang dicelupkan atau dimasukan.
• Pada percobaan diatas pengambilan data dilakukan berulang-ulang agar hasil yagn didapat lebih teliti dan lebih mendekati nilai-nilai kebenaran. Untuk memperbaiki hasil-hasil pengambilan data maupun perhitungan data-data tersebut diralat dengan metode ralat keraguan.



























X. DAFTARPUSTAKA

• F. MIPA UNUD. Penuntun Praktikum Fisika Dasar Group A. 1998. Bukit Jimbaran. Unud.
• Lasmi, Ketut.2003. Bimbingan Pemantapan Fisika SMU. Bandung : Yrama Widya
• Kanginan, Marthen. 1999. Fisika untuk SMU. Seribu Pena. Cimahi, Erlangga.
• www.google.com
• Pustak Sain. Listrik. 1986. PT. Garamedia : Jakarta









0 comments:

Post a Comment