I. Judul : Beberapa Reaksi Kimia
II. Tujuan Praktikum :
1. Mengamati Peristiwa Kimia.
2. Mengenal dan mengetahui, fungsi serta cara-cara menggunakan alat-alat praktikum.
3. Mengetahui konsep reaksi kimia.
4. Mengamati perubahan yang terjadi dalam reaksi kimia.
III. Dasar Teori :
Reaksi kimia adalah suatu reaksi antar senyawa kimia atau unsur kimia yang melibatkan perubahan struktur dari molekul, yang umumnya berkaitan dengan pembentukan dan pemutusan ikatan kimia. Dalam suatu reaksi kimia terjadi proses ikatan kimia, dimana atom zat mula-mula (edukte) bereaksi menghasilkan hasil (produk). Belangsungnya proses ini dapat memerlukan energi (reaksi endotermal) atau melepaskan energi (reaksi eksotermal). Sifat kimia suatu zat adalah sifat-sifat yang dimiliki oleh suatu zat yang dapat menunjukan interaksi dengan zat lain serta menghasilkan zat baru. Sedangkan perubahan kimia adalah perubahan materi yang menimbulkan zat yang baru jenisnya. Zat dapat mengalami perubahan kimia. Perubahan kimia disebut reaksi kimia. Perubahan kimia yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
• Pembakaran
• Pernapasan
• Proses asimilasi
• Peragian
• Pelapukan kayu
• Pembusukan makanan
• Proses pencernaan bahan makanan
Ada pun contoh-contoh dari perubahan kimia adalah;
1. Besi manjadi karat besi
2. Nasi menjadi basi
3. lilin yang terbakar
4. Pembuatan sabun dari minyak kelapa
5. Pembuatan plastik dari minyak bumi
6. Penggelantangan pakaian
Ciri-ciri perubahan kimia antara lain;
a. Sifat-sifatnya berubah
b. Susunannya berubah
c. Terbentuknya zat yang jenisnya sama sekali baru
Suatu perubahan kimia juga dapat kita amati dari salah satu atau beberapa peristiwa-peristiwa seperti;
1. Terjadi perubahan suhu (panas)
- Kapur sirih bila dicelupkan air menimbulkan panas
- Bila Natrium Hidroksida dicampur dengan Asam Klorida menimbulkan panas berdasarkan perubahan suhu yang terjadi pada reaksi kimia, reaksi kimia dapay dibedakan menjadi :
a) Reaksi eksotermis, yaitu reaksi-reaksi kimia yang disertai pembahasan panas.
Contoh : pada pencampuran batu kapur dengan air
b) Reaksi endotermis, yaitu reaksi-reaksi kimia yang disertai penerapan panas.
Contoh : reaksi fotosintesis (penyerapan sinar matahari oleh tumbuhan, guna menghasilkan karbohidrat)
2. Terjadi perubahan warna
- Kayu dibakar berubah menjadi arang (hitam)
- Larutan Kalium Iodida dicampur Timbal Asetat berubah menjadi endapan kuning.
3. Terjadi endapan
- Air kapur yang jernih bila ditiup akan menjadikeruh (kita bernapas mengeluarkan gas asam arang)
- Larutan Perak Nitrat ditambah larutan garam dapur (NaCl) akan menghasilkan endapan berwarna putih
4. Terjadi gas / bau yang khas
- Paku yang dituangi air keras akan mengeluarkan gas
- Larutan Natrium Hidroksida (NaOH) dimasukkan kedalam larutan ammoniumklorida timbul bau yang khas.
5. Terjadi letupan
- Bila gas hidrigen dibakar akan meletup
Dalam berbagai reaksi kimia terjadi reaksi yang berlangsung sangat cepat dan ada yang berlangsung sangat lambat. Keadaan demikian karena dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu :
1. Konsentrasi
Makin besar konsentrasi, makin banyak zat-zat yang bereaksi sehingga makin besar kemungkinan terjadinya tumbukan ; dengan demikian, makin besar pula kemungkinan terjadinya reaksi.
2. Luas Permukaan Zat
Satu syarat agar raeaksi dapat berlangsdung adalah zat-zat pereaksi harus bercampur atau bersentuhan, pada campuran pereaksi yang heterogen. Reaksi hanya terjadi paada bidang batas campuran. Bidang batang batas campuran inilah yang dimaksud dengan bidang sentuh. Dengan memperbesar luas bidang sentuh, reaksi akan berlangsung lebih cepat.
3. Suhu
Pada suhu tinggi, energi molekul-molekul bertambah sehingga laju molekul-molekul juga bertambah; dengan demikian, laju reaksi juga bertambah. Energi tumbukan terendah yang diperlukan untuk mencapai keadaan, sehingga suatu reaksi dapat berlangsung disebut energi pengaktifan.
4. Katalis
Berbagai reaksi yang berlangsung lambat dapat dipercepat dengan menambah zat lain yang disebut katalis.
Proses menaikkan laju reaksi dengan menggunakan katalis disebut proses katalis.
Konsep yang menerangkan pengaruh katalis terhadap laju reaksi diantaranya katalis menurunkan energi pengaktifan suatu reaksi dengan jalan membentuk tahap-tahap reaksi baru
Katalis fapat dibedakan atas :
a. Katalis homogen ;yaitu katalis yang satu fase dengan dengan zat yang dikatalisis.
b. Katalis heterogen ;yaitu katalis yang tidak satu fase dengan zat-zat pereaksi .Contohnya serbuk MnO2 pada penguraian kalium kloirat (KClO3)
Logam Cu di golongkan sebagai unsur transisi periode keempat Logam Cu memiliki nomor atom 29 ,nama Inggris dari logam Cu adalah cuprum .Logam Cu berbentuk plat dan wujud logam Cu adalah padat serta jenis unsurnya logam .Warna logam Cu adalah kemerahan ,sedangkan warna dari ion Cu 2+ adalah biru dan ion Cu + tidak berwarna .Logam Cu adalah unsur transisi dari periode keempat yang paling baik menghantarkan listrik ,pada unsur transisi Cu adalah unsur yang kurang reaktif sedangkan yang lainnya sangat reaktif.karena semua transisi (kecuali Cu)bersifat reduktor.hal ini meenyebabkan unsur transisi dapat bereaksi dengan unsur ion logam seperti halogen ,oksigen dan belerang.Adapun kegunaan dari logam CU adalah untuk kabel listrik dan berbagai hiasan rumah tangga serta sebagai campuran uang logam,perunggu dan kuningan .Adapun dampak negatif dari penggunaan Cu yaitu mudah terbakar dalam bentuk serbuk halus.
Bijih tembaga yang terpenting adalh kalkoporit (CuFeS2).Walaupun tembaga mempunyai potensial reduksi bertanda positif( E = +0.34 volt ),namun pengolahannya relatif sulit terutama sulitnya memisahkan campuran besi .Pengolahan tembaga melalui beberapa tahap yaitu pengapungan ,pemanggangan,peleburan,pengubahan dan elektrolisis.
Pada umumnya ,bijih tembaga hanya mengandung 0,5% Cu .Melalui pengapungan dapat memperoleh biji pekat yang mengandung 20 – 40%Cu .Biji pekat itu kemudian di panggang ,untuk mengubah besi sulfida menjadi besi oksida ,sedangkan tembag tetap berupa sulfida
4 CuFeS2 + 9O2 → 2 Cu2S + 2 Fe2O3 + 6 SO2
IV. Alat dan Bahan
A. Alat-alat
1. Neraca elektronik
2. Gelas beker
3. Kaca arloji
4. Steambath / alat pemanas
5. Cawan porselin
6. Batang pengaduk (spatula)
7. Gelas ukur
8. Penjepit
B. Bahan-bahan
1. Tembaga (Cu) 0.1777 gram
2. Larutan HNO3
3. Larutan NaOH
4. Air suling
5. Larutan H2SO4
6. Logam Zn
V. Prosedur Kerja dan Bagan Kerja
1. Langkah 1 (reaksi antar logam Cu dan Larutan Asam nitrat
a. Siapkan sepotong kecil Cu ,lalu timbang kemudian catat massanya
b. Masukkan logam Cu ke dalam botol kimia 250 ml
c. Siapkan sebanyak 15 ml dengan hati-hati.tuangkan larutan asam nitrat (HNO3) tersebut ke dalam gelas kimia yang berisi logam Cu (kerjakan dalam lemari asam karena uapnya beracun),lalu amati dan catat apa yang terjadi!
d. Biarkan reaksi terjadi sampai logam Cu habis bereaksi,kemudian simpan hasil reaksi tersebut untuk pekerjaan reaksi berikutnya
2.Langkah II (Penambahan larutan NaOH)
a. Keadaan larutan dalam percobaan pertama ditambahkan dengan hati-hati 40 ml larutan NaOH sambil diaduk .Amati dan catat hasil kemudian simpan hasil reaksi ini untuk pekerjaan berikutnya
3.Langkah III (Pemanasan)
a. Tambahkan 100 ml air suling kedalam gelas kimia percobaan 2
b. Panaskan gelas kimia berserta isinya ,sambil diaduk perlahan- lahan(lanjutkan pemanasan sampai mendidih dan tidak terjadi perubahan yang dapat teramati lagi)Amati dan catat hasilnya
c. Keluarkan batang pengaduk dari larutan ,semprot dengan aquades kemudian biarkan gelas kimia dan isinya dinginkan selama 5 menit
d. Tuangkan cairan bening saja dalam gelas kimia ke gelas kimia lainnya (dekantasi)
e. Cuci padatan dalam gelas kimia dengan menambahkan 100 ml air kemudian biarkan zat padatan kembali mengendap ,selanjutnya dekantasi lagi
f. Cuci ulang dengan aquades 100 ml
g. Simpan hasilnya untuk pekerjaan berikutnya
4.Langkah IV (Penambahan Larutan H2SO4 )
a. Buatlah H2SO4 dengan menggunakan H2SO4 pekat dicampurkan dengan air suling 100 ml
b. Tambahkan dengan hati-hati H2SO4 2 ml kedalam gelas kimia percobaan 3 dan diaduk sampai tidak terlihat perubahan yang teramati lagi
c. Simpan larutan ini untuk langkah berikutnya
5.Langkah V (Penambhan Logam Zn)
a. Tambahkan 1 gram logam Zn dalam gelas kimia kemudian tutuplah gelas kimia dengan kaca arloji .Sesekali goyangkan gelas kimia tersebut .Amati dan catat perubahan yang terjadi
b. Biarkan reaksi berlangsung sehingga Zn habis bereaksi .Ini berlangsung dari tidak timbulnya gas lagi
c. Simpan hasil ini untuk percobaan berikutnya
d. Apakah reaksi kimia berlangsung !
6.Langkah VI (Mendapatkan Cu kembali // recovery Cu)
a. Dekantasi cairan bening dalm gelas kimia dari padatannya
b. Cucilah hasil dengan 100 ml air suling ,biarkan padatannya mengendap ,kemudian dekantasi ke dalam gelas kimia ulangi pencucian dan proses dekantasi ,lakukan sebanyak 3 kali
c. Timbang gelas beaker yang bersih ,catat massanya ?
d. Tuangkan padatan dalam gelas kimia kedalam gelas beaker kemudian keringkan hasilnya dengan memanaskan gelas beaker pada steambath / alat pemanas
e. Timbang gelas beaker beserta isinya kerjakan dengan hati-hati agar tidak terlalu banyak air yang digunakan untuk memindahkan sisa padatan yang melekat pada alat yang digunakan
f. Hitunglah massa dari Cu ,kemudian hitung rendamannya !
VI. HASIL PENGAMATAN
Percobaan I
No REAKSI PENGAMATAN
1. Logam Cu •
a. Wujud • Padatan
b. Warna • Kuning kemerahan
c. Bentuk • Lempengan persegi panjang
d. Massa • 0,1777 gram
2. Larutan HNO3
b. Wujud • Cair
c. Warna • Berwarna Bening
d. Bentuk • Larutan
e. Volume • 1,875 ml
3.
3Cu+8HNO3→3Cu(No3)2+2NO+4H2O
• Perubahan warna larutan (Biru)
• Timbulnya gas (coklat kmerahan)
• Habisnya zat yang bereaksi(Cu)
NO REAKSI PENGAMATAN
Beberapa Reaksi Kimia
Tuesday, November 3, 2009Posted by Fredi wibowo at Tuesday, November 03, 2009
Labels: Mata Kuliah
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment